![]() |
| Afsyiru Ishak (14), seorang siswa kelas IX SMP Negeri 1 Pulau Rakyat, terpaksa tidak masuk sekolah selama hampir empat bulan terakhir karena penyakit lutut bengkak kronis yang dideritanya. |
Bocah malang ini, yang tinggal di perumahan karyawan kebun 5 PT. PP Lonsum Gunung Melayu, Kecamatan Rahuning, Asahan, mengalami kesulitan berjalan dan belum pernah mendapat pengobatan medis profesional karena ketiadaan biaya dan status BPJS Kesehatan. Sabtu (25/10/2025).
Pembengkakan pada lutut Afsyiru pertama kali disadari setelah ia masuk SMP. Gejala ini berawal dari insiden jatuh dari sepeda saat ia masih duduk di bangku TK. Anak bungsu dari empat bersaudara ini mengatakan bahwa rasa sakit akan muncul, terutama setelah ia berjalan dalam waktu yang lama. Selama ini, upaya pengobatan yang dilakukan hanya terbatas pada terapi tradisional.
Afsyiru menjelaskan bahwa pihak terapi mendiagnosis lututnya mengalami pengapuran. "Kata yang mengobati terapi, lutut kaki saya pengapuran, olehnya diberi obat herbal berapa jamu," ungkap Afsyiru. Ia menuturkan bahwa jamu tersebut dapat menghilangkan rasa sakit, namun rasa sakit akan timbul kembali jika ia berjalan terlalu lama. Setiap terapi, ia harus membeli jamu herbal seharga Rp 200.000 untuk konsumsi tujuh hingga sepuluh hari.
Selama sakit, total biaya yang sudah dikeluarkan untuk membeli obat herbal mencapai sekitar Rp 1.200.000. Biaya ini dibantu oleh kakak kandungnya yang bekerja sebagai supir di Ujung Tanjung, Rokan Hilir. Meskipun sudah enam kali menjalani terapi, kesembuhan total belum didapatkan. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi Afsyiru yang sangat ingin kembali bersekolah.
Kehidupan Afsyiru tergolong rentan. Setelah ibunya meninggal dunia, sang ayah yang sempat pulang, kembali bekerja sebagai TKI di Malaysia dan hingga kini putus kontak selama bertahun-tahun. Afsyiru kini tinggal bersama
bibinya yang berstatus janda. Pemasukan utama keluarga hanya bergantung pada gaji pensiunan almarhum suami bibinya, ditambah upah tidak seberapa dari mencuci dan menggosok pakaian.
Melalui media ini, Afsyiru Ishak berharap bantuan dari para dermawan dan kepedulian dari Pemerintah Kabupaten Asahan untuk menyembuhkan penyakitnya. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak sekolah yang telah memberinya dukungan.
"Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Kepala beserta guru-guru, teman sekolah dan ketua Komite SMPN 1 Pulau Rakyat yang telah mengunjungi saya dan mendoakan saya lekas sembuh bisa sekolah lagi," tandas Afsyiru.

%20(850%20x%201250%20px)%20(1350%20x%20950%20px).png)
