 |
| Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, S.Sos., M.Si. saat menerima audiensi rombongan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Asahan di Kantor Bupati Asahan, Selasa (28/10/2025) |
Asahan Insight - Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Asahan segera menyelenggarakan Milad Muhammadiyah ke-113. Peringatan Milad pada 18 November 2025 mendatang akan diisi berbagai kegiatan keagamaan dan sosial. Acara ini merupakan bentuk syukur atas kiprah Muhammadiyah dalam pendidikan, dakwah, dan kemanusiaan.
Ketua PDM Asahan, Drs. Mohammad Akhiar, M.A., menjelaskan rencana pelaksanaan tersebut. Kegiatan yang melibatkan masyarakat luas ini sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Asahan. Salah satu agenda utamanya adalah Kejuaraan Daerah (Kejurda) Tapak Suci Putra Muhammadiyah Asahan ke-1. Kejurda akan diikuti peserta dari berbagai daerah, termasuk Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Kegiatan bela diri ini bukan sekadar ajang olahraga. Kejurda juga menjadi sarana pembinaan generasi muda. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan kedisiplinan, sportivitas, dan karakter Islami. Selain itu, PDM juga akan menggelar Takbir Akbar. Takbir Akbar ini bekerja sama dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setdakab Asahan.
Dalam audiensi di ruang kerja Bupati, jajaran PDM juga menyampaikan rencana kehadiran sejumlah tokoh. Beberapa tokoh nasional dan regional diperkirakan hadir pada puncak Milad. Mereka adalah perwakilan Pimpinan Pusat Tapak Suci Muhammadiyah. Hadir pula pengurus wilayah Muhammadiyah Sumatera Utara. Anggota DPR RI Nasril Bahar dan Anggota DPRD Provinsi Sumut Yahdi Khoir juga direncanakan datang.
Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin, S.Sos., M.Si., menyambut baik rencana tersebut. Pemerintah daerah menyatakan kesiapan memberikan dukungan teknis. Dukungan ini penting agar seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar.
Peringatan Milad ke-113 ini diharapkan menjadi momentum penting. Momentum ini untuk memperkuat sinergi antara Muhammadiyah dan pemerintah daerah. Kolaborasi ini bertujuan membangun masyarakat Asahan yang berdaya, religius, dan inklusif. Melalui sinergi, nilai-nilai Islam yang berkemajuan dapat terus dikembangkan. Nilai-nilai ini menjadi fondasi moral untuk mewujudkan visi daerah.
