 |
| Iring-iringan parade kendaraan hias dari 14 etnis di Kabupaten Asahan resmi menandai dimulainya Pagelaran Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-VI tahun 2025. |
Editor: Gunawan Bibisana
Asahan Insight, Kisaran
Iring-iringan parade kendaraan hias dari 14 etnis di Kabupaten Asahan resmi menandai dimulainya Pekan Seni Budaya Daerah (PSBD) ke-VI tahun 2025.
Parade mobil hias ini diawali dengan upacara pelepasan yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Asahan, Taufik Rianto, sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam sambutannya, Rianto menegaskan bahwa PSBD bukan sekadar ajang pertunjukan budaya, tetapi juga wujud nyata persatuan antar-etnis di Asahan.
“PSBD merupakan momentum penting untuk mempererat kebersamaan, memperkuat rasa toleransi, dan melestarikan kekayaan budaya yang menjadi jati diri masyarakat Asahan. Kita patut bangga karena keberagaman inilah yang menjadi kekuatan daerah kita,” ujar Rianto.
Sebanyak 14 etnis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Lembaga Adat (Forkala) turut serta dalam parade tersebut. Masing-masing etnis menampilkan ornamen khas budaya, busana tradisional, dan simbol adat yang menarik perhatian masyarakat yang memadati area sekitar kantor bupati.
PSBD merupakan agenda dua tahunan Pemerintah Kabupaten Asahan yang telah menjadi ikon kebanggaan daerah. Selama dua pekan penuh, mulai 4 hingga 19 Oktober 2025, setiap etnis akan tampil bergiliran di panggung utama dengan pertunjukan seni tari, musik, dan tradisi adat.
Rianto berharap kegiatan ini menjadi sarana edukasi dan hiburan, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya Asahan kepada generasi muda.
“Kami ingin PSBD menjadi wadah pembelajaran dan pelestarian budaya. Generasi muda harus tahu akar dan nilai-nilai yang diwariskan para leluhur,” tambahnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Daerah Asahan, Zainal Arifin Sinaga, Ketua Forkala, serta seluruh pimpinan etnis yang tergabung dalam kegiatan ini. Kehadiran para tokoh adat menambah khidmat sekaligus semarak suasana pembukaan.
PSBD ke-VI diharapkan menjadi panggung kebersamaan dan harmoni antar-etnis, sekaligus bukti bahwa Kabupaten Asahan mampu menjaga persatuan dalam keberagaman budaya. Nauval Dirgantara
